Arsip Kategori: Buku

Menggapai 10.000 Jam …

10.000 Jam atau 9 jam sehari selama 3 tahun atau 7 jam sehari selama 4 tahun. Itulah waktu yang harus kita tempuh agar kita menjadi manusia yang outliers. Menurut Malcolm Gladwell, Outliers ialah :

Something that is situated away from or classed differently from a main or related body, or

a statistical observation that is markedly different in value from the others of the sample

Jadi The Outlier bisa disebut sebagai orang yang memiliki prestasi luar biasa dan sukses. Menurut Gladwell untuk menjadi The Outlier, tidak cukup hanya dengan kecerdasan dan bakat. Menurut dia, seseorang yang berhasil mencetak prestasi gemilang berani melakukan hal-hal diluar kelaziman orang biasa. Gladwell menyodorkan hukum 10.00o jam. Intinya untuk menjadi orang yang betul-betul hebat (the outlier), perlu tempaan keras selama minimal 10.000 jam dalam jangka waktu yang pendek.

Kalau sehari ditempa 9 jam, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 tahun nonstop. Sementara kalau sehari 7 jam, butuh sekitar 4 tahun nonstop. Beberapa contoh the outliers :

  • The Beatles harus bermain non stop 270 malam selama 1,5 tahun. Saat masih menjadi band suatu cafe, mereka harus bermain 8 jam sehari selama seminggu, dengan membawakan banyak lagu dari berbagai macam jenis musik.
  • Grand Master Indonesia Utut Adianto berlatih catur selama 6 – 9 jam sehari setiap akan bertanding. Tercatat di MURI karena pernah bertarung simultan melawan 9.112 peserta.
  • Pesulap Deddy Corbuzier menghabiskan waktu 8-9 jam sehari untuk belajar sulap, bahkan gara-gara sering belajar sulap pernah tidak naik kelas.
  • David Beckham merelakan masa remajanya dengan menambah porsi latihan mengumpan dan tendangan bebas.

Fokus, tekun, ulet untuk menggapai 10.000 jam. Jika berhasil, minimal memberikan manfaat &  nilai lebih bagi diri kita sendiri. Ok, mari kita mulai, fokus, fokus, fokus …. (*)

* Referensi : Outliers : The Story of Success (Malcolm Gladwell) dan SWA : Indonesia Outliers, Mencetak Orang-Orang Luar Biasa.


Jalan-jalan & Berburu Buku Di Kwitang

Sejak selasa lalu saya berada di Jakarta yang panas ini. Memang seminggu ini saya diizinkan untuk bekerja dari Jakarta, bukan di Bandung seperti biasanya. Sekalian menemani Istri sebelum ia resign dari tempat kerjanya sekarang dan menemani saya di Bandung, asyik !!! 🙂

~ Siang ini … (Hari keempat di Jakarta) ~

Di hari keempat ini, tiba-tiba timbul keinginan membeli buku. Tapi kalau beli ditoko-toko buku besar kurang seru, akhirnya teringat bahwa ada banyak penjual buku di Jl. Kwitang Raya yang tidak jauh dari Senen. Tahu tempat itu dari film AADC dimana Dian Sastro dan Nicholas Saputra pernah cari buku disana (ketahuan deh suka nonton film ABG bareng adik-adik he he).

Untuk menuju kesana, karena bukan orang Jakarta seperti biasa lihat peta dulu, ternyata tidak jauh dari Monas dan Gambir. Untuk menuju Gambir, berdasarkan petunjuk Istri, dari Mampang Prapatan jalan sedikit dulu menuju perempatan yang menghubungkan Mampang dan Kuningan, lalu naik Kopaja 20 yang ke arah Kuningan. Nanti turun di daerah Patung Tugu Tani.

Tugu Tani

Dari Patung Tugu Tani bisa jalan kaki menuju Taman Gunung Agung dimana disana juga terdapat Toko Gunung Agung yang  pertama dan Toko Buku Wali Songo yang terkenal itu.

taman gunung agung

taman gunung agung 2

Setelah menyusuri Taman Gunung Agung, di ujung jalan mulai terlihat lapak-lapak dan kios penjual buku hingga pinggiran Jl. Kramat Jaya. Bahkan ada buku-buku yang dijajakan dengan digeletakan begitu saja di pinggiran trotoar. Sebetulnya tidak semua buku yang dijual buku bekas, ada juga buku-buku yang masih terbungkus rapi meski agak berdebu. Jika diperhatikan bahkan buku-buku terbitan yang terbilang masih baru pun tersedia.

Karena tidak ada rencana mencari buku tertentu, saya agak lama mencari dan membolak-balik buku. Setelah keliling-keliling akhirnya saya memperoleh 5 buku.

Buku dari Kwitang

  1. Politik untuk Kaum Muda (Sarwono Kusumaatmadja)
    • Saya pilih karena saya tidak mengerti dan tidak begitu tertarik dengan kata “Politik”.
  2. Memahami Teknologi Informasi, Menyikapi dan Membekali Diri Terhadap Peluang dan Tantangan Teknologi Informasi (Budi Rahardjo)
    • Wah baru tahu, ternyata Pak Budi pernah menulis buku ini. Pasti menarik buku ini 🙂
  3. Menyembuhkan Bangsa Yang Sakit (Amien Rais)
    • Ingin tahu saja pendapat Pak Amien Rais tentang negara ini.
  4. Mengasah Sense of Humor(Achmanto Mendatu)
    • Siapa tahu habis baca buku ini bisa menyaingi Tukul Arwana he he
  5. Abu Nawas Melihat Malaikat, Kisah-Kisah Teladan Untuk Buah Hati Tercinta (Ibnu Wastho)
    • Kisah-kisah Abu Nawas selalu menarik dan biasanya sangat jenaka.

Semua buku totalnya Rp.100.000. Bagi yang pintar dan tekun menawar pasti harganya bisa turun lagi. Benar-benar perjalanan berburu buku yang menyenangkan. Ok, selamat berburu buku ya …

1 Hati 2 Cinta

Mata gadis kecil itu bercahaya ketika melihat ayahnya.

Sang ayah berkata kepada putrinya, “Zainab! Apakah engkau mencintaiku?”

“Ya! Tentu saja aku mencintaimu,” jawab putrinya.

“Apakah engkau mencintai Allah?” sang ayah terus bertanya.

“Sungguh aku mencintai Allah,” putrinya menjawab.

Imam Ali kemudian bertanya kepada putrinya, “Zainab! Bagaimana bisa satu hati mempunyai dua cinta?”

Sayidah Zainab menjawab, “Wahai ayah! Karena mencintai Allah, maka aku mencintai ayah.”

* * *

Kisah berjudul “1 Hati 2 Cinta”, dari buku Cerita-Cerita Favorit, Penerbit Al-Huda, hlm.115.

Memori Penipu & Alat Prioritas

Saat bangun tidur adalah saat yang tepat untuk menuliskan “apa yang harus dilakukan hari ini?” atau”apa target hari ini?” Tentu saja akan lebih baik lagi jika dilakukan sebelum tidur semalam, tapi biasanya saya malah ketiduran duluan sebelum menulis sesuatu, jadi paling sering saya lakukan waktu subuh.

Kenapa harus ditulis ? Gampang saja, tentu biar tidak lupa. Sekedar informasi, menurut Drucker salah satu hal yang tidak boleh kita percayai adalah memori manusia, untuk itu biasakan mencatat secara berkesinambungan.

Oke kita sudah punya target yang harus dicapai hari ini. Lalu bagaimana jika tiba-tiba ada keinginan untuk melakukan hal lain, atau bagaimana jika tiba-tiba ada pekerjaan tambahan.

Untuk mengatasi ini kita dapat menggunakan alat bantu prioritas yang saya sadur dari buku Focal Point-nya Brian Tracy. Alat bantunya seperti dibawah ini :

prioritas1

  1. Segera & penting
  2. Segera tetapi tidak penting
  3. Tidak segera tapi penting
  4. Tidak penting dan tidak segera

Alat bantu diatas sangat sederhana, tapi manfaatnya terasa sekali. Bisa digunakan sendiri atau tim. Di ruangan kerja, saya tempel dengan ukuran A3. Jika ada pekerjaan atau kegiatan di luar rencana hari ini, maka kita dapat menentukan, pekerjaan itu berada di area mana 1,2,3 atau 4.

Setelah itu mari dikerjakan saja !

Gelombang Otak & Pengaruhnya

Seperti halnya radio atau televisi, otak kita juga memiliki gelombang. Gelombang-gelombang ini dapat mempengaruhi kondisi diri kita. Berdasarkan buku Quantum Ikhlas karangan Erbe Sentanu, ada empat (4) kategori gelombang otak, yaitu :

1. Beta (14-100 Hz)

Dalam frekuensi ini seseorang sedang dalam kondisi terjaga atau sadar penuh dan didominasi oleh logika. Saat seseorang berada dalam gelombang ini, otak bagian kiri sedang aktif digunakan untuk berpikir, kosentrasi dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin yang menyebabkan rasa cemas, khawatir, marah dan stres. Akibat terburuknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang kalau kita terlalu aktif di gelombang Beta ini.

2. Alfa (8-13,9 Hz)

Saat kita sedang rileks, melamun atau berkhayal gelombang otak berada di frekuensi Alfa ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau akses ke perasaan bawah sadar, sehingga otak akan bekerja lebih optimal. Tanpa gelombang otak ini, jangan bermimpi bisa masuk ke perasaan bawah sadar. Anak-anak balita gelombang otaknya selalu dalam keadaan Alfa. Itu sebabnya anak-anak mampu menyerap informasi lebih cepat. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang dan bahagia. Hormon ini membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kapasitas indra kita meningkat.

3. Theta (4-7,9 Hz)

Frekuensi ini menunjukkan kita dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yang berada dalam gelombang ini berada dalam kondisi khusyuk, relaks yang dalam, ikhlas, pikiran sangat hening, indra keenam atau intuisi muncul.

4. Delta (0,1 – 3,9 Hz)

Frekuensi terendah ini memancar saat kita tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tak bisa merasakan badan, tidak berpikir. Di gelombang ini otak mengeluarkan hormon pertumbuhan yang bisa membuat kita awet muda. Bila kita dapat tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya akan sangat tinggi. Meski tidur hanya beberapa menit, kita akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.

* * *

Gelombang-gelombang diatas ternyata bisa kita temukan, diatur dan kita gunakan sesuai dengan aktivitas kita. Misalnya pada rekaman komposisi suara yang didapat saat kita membeli buku Quantum Ikhlas. Komposisi suara ini berguna agar kita memperoleh gelombang alfa-theta. Komposisi suaranya berupa paduan bunyi rintik-rintik hujan, air mengalir, suara kicau burung, suara gamelan dan lain-lain.

Beberapa komposisi suara dalam musik klasik juga diyakini mampu memproduksi gelombang alfa-theta. Tak heran musik klasik biasa dijadikan pilihan untuk menemani belajar. Komposisi yang setara dengan musik klasik adalah musik rakyat, musik tradisional seperti karawitan.

Yuk mari kita temukan, ciptakan dan pilih gelombang otak yang kita inginkan …

Kerendah-hatian untuk Tidak Cepat Menilai

Statistik menunjukkan bahwa di antara berbagai masalah, ternyata yang benar-benar merupakan masalah hanya 7 %, sisanya (93 %) adalah masalah yang diciptakan oleh “kecerdasan” manusia itu sendiri. Bagaimana pikiran kita menilai sesuatu itu tidak baik, sesuatu itu tidak seharusnya begini atau begitu, seringkali teramat subyektif, dan oleh karena itu tidak valid. Keterbatasan fikiran manusia, membuat banyak simpulannya bersifat relatif.

Beberapa hal yang layak kita pertimbangkan sebelum menilai perbuatan orang lain sebagai baik atau buruk misalnya adalah :

  1. Apakah kita mengetahui konteks perbuatan orang itu ?
  2. Apakah kita mengetahui masalah – masalah yang sedang dihadapi orang itu ?
  3. Apakah kita mengetahui apa yang sebenarnya diharapkan orang itu dari perbuatannya ?
  4. Apakah kita mengetahui sistem pemikiran orang itu secara menyeluruh ?

Bila kita tidak mampu menjawab dengan yakin keempat pertanyaan tersebut, mungkin memberikan ruang bagi setiap individu lain untuk berbuat sesuai dengan keinginan, pikiran, konteks dan masalah mereka sendiri adalah salah satu tanda tingginya kecerdasan spiritual.

Kebiasaan untuk selalu secara sentralistik menilai kejadian dan perbuatan orang lain dengan ukuran – ukuran subyektif kita akan menyebabkan banyak hal yang sebenarnya bukanlah masalah menjadi masalah, seperti halnya hasil survey di atas, bahwa dari semua masalah yang ada, yang benar – benar merupakan masalah hanyalah 7 %. (*)

* * *

* Dikutip dari buku  berjudul Sepia, karangan, Pak Khairul, Pak Angger & Pak Dim, ada di hlm. 35-36.

Mus .. mus ..

Mus .. Mus .. Mau kemana ? Panggil Pak Harfan“. Mus disini bukan Mas Primus, tapi Bu Muslimah dalam cerita Laskar Pelangi. Perjuangan Pak Harfan dan Bu Muslimah dalam cerita ini memang patut ditiru.  Cerita Laskar Pelangi memang memiliki banyak pesan moral, nasehat maupun sindiran yang sangat relevan dengan kondisi negara kita saat ini.

Ada beberapa quote yang saya ingat, kurang lebih seperti ini :

  • Hidup untuk memberi, bukan untuk menerima.
  • Pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
  • Harus punya cita-cita, kejar cita-citamu.
  • Selalu semangat dalam segala hal …. !!!!

Ada yang mau menambahkan ?

Mengapa Kita Mudah Berghibah ?

Suatu hari pada zaman Nabi, seorang sahabat bertanya,” Ya Rasulullah, apakah yang disebut dengan ghibah ?” Rasulullah SAW. Menjawab,” Ghibah adalah menceritakan keburukan orang lain di belakang dia.

Sahabat itu bertanya lagi, “ Bagaimana jika keburukan itu memang terdapat pada dirinya?” Rasullulah menjawab,”Itulah yang disebut dengan ghibah?” “ Lalu, bagaimana jika keburukan itu tidak terdapat pada dirinya?” “Hal itu disebut dengan buhtan atau fitnah. Dosanya kebih besar daripada ghibah,” jawab Rasulullah. Karena Ghibah yang kita lakukan, Allah memindahkan kebaikan kita ke catatan orang yang kita pergunjingkan. Ghibah tak hanya dilakukan lewat ucapan, bisa juga melalui tulisan dan gerakan. Ada beberapa hal yang menyebabkan kita senang melakukan ghibah.

Pertama, al-ghadhab atau kemarahan. Jika kita marah, jengkel atau tidak suka terhadap seseorang, kita akan mencari orang yang mau mendengarkan kejengkelan kita dan dengan mudah kita akan menceritakan keburukan orang yang membuat kita marah. Sebuah syair arab menyebutkan, jika seseorang sedang marah, matanya hanya akan melihat keburukan dari orang yang dimarahi, tetapi jika seseorang sedang senang, matanya hanya akan melihat kebaikan dari orang yang kita senangi.

Kedua, mengapa orang senang berghibah adalah al-hiqd atau dendam. Dendam adalah kemarahan yang disimpan dalam hati untuk suatu saat kita keluarkan untuk memukul balik orang yangk ita marahi. Dalam dendam terdapat unsur keinginan untuk membalas kembali. Itu adalah salah satu sifat binatang buas yang terdapat dalam hati kita. Pembalasan dapat dilakukan dengan tindakan ataupun ucapan. Yang dilakukan dengan ucapan disebut dengan bergunjing. Ghibah adalah alat psikologis untuk membalas dendam.

Ketiga, adalah kedengkian. Jika kita dengki terhadap orang lain, akan mudah bagi kita untuk menceritakan keburukan orang itu.

Keempat, kita melakukan ghibah untuk bermain-main.

Kelima, keinginan untuk menaikkan harga diri. Karena itu, kita senang mempergunjingankan orang-orang yang terhormat. Dengan itu, kita seakan-akan berkata bahwa orang terhormat itu masih jauh lebih rendah daripada diri kita karena keburukan-keburukan mereka.

Akibat Ghibah

Akibat dari ghibah ialah pahala dari orang yang melakukan ghibah akan dipindahkan kepada orang yang dipergunjingkan. Jadi berusahalah untuk menghentikan pergunjingan agar amal kita yang sedikit tidak menjadi hilang pada Hari Akhirat. Agar kita tidak terhempas di Pengadilan Tuhan karena memperoleh kitab catatan amal yang tak berisi catatan kebaikan sama sekali. (*)

* Disadur dari The Road To Allah (Tahap-tahap Perjalanan Ruhani Menuju Tuhan), Jalaluddin Rakhmat, pada bagian “Mengapa Kita Mudah Berghibah ?”, Hal.174-180

Know Can Do !

 

Ada beberapa trik untuk mempelajari atau mengerjakan sesuatu. Menurut Ken Blanchard dkk dalam buku Know Can Do !, hal ini yang harus diperhatikan :

Pertama, Awas kelebihan informasi. Artinya dalam mempelajari sesuatu atau mengerjakan sesuatu jangan sampai kita belajar lama tapi pengetahuan yang kita dapat itu sedikit. Kalau bisa belajar lebih sedikit tapi pengetahuan yang kita serap lebih banyak. Jadi ingat kata Mas Pandu & Mas Fran, too much information, will kill you ha ha ha . Misalnya saat mengerjakan tugas, waktu kita habis untuk mencari berbagai sumber literatur, e-book , dll. Terus saja kita merasa kurang dengan sumber yang ada, padahal sumber yang sudah ada belum pernah dibaca atau diresume he he he

Kedua, Hindari penyaringan negatif. Artinya disini kita harus mendengarkan dengan pola pikir positif, jadi jangan belum apa-apa sudah beranggapan bahwa yang kita dengarkan tidak ada manfaatnya. Anggap saja lampunya sedang hijau terus, jadi tidak ada lampu merah untuk berhenti mendengarkan.

Ketiga, Sebarkan energi positif. Nah!! Yang ketiga ini juga sangat penting, terutama bagi yang belajar atau bekerja secara tim. Setiap anggota tim harus saling mengeluarkan energi-energi positif, seperti memberi semangat, dukungan, optimis atau memberi bantuan dalam bentuk yang lain. Tujuannya tentu untuk meraih keberhasilan bagi diri sendiri dan anggota tim yang lain. 🙂 (*)

 

* Trims Mas Primus, bukunya bagus, bukunya sudah aku balikin lho 😛

Kerjakan Saja !!!

Tidak semua orang mudah melakukan sesuatu atau mempelajari sesuatu hal yang baru, apalagi jika hal yang ingin dipelajari atau dilakukan berasal dari domain yang berbeda. Saya rasa hal ini berlaku bagi semua orang, termasuk saya.

Pada dasarnya saya adalah tipe yang senang mempelajari sesuatu yang baru. Ya belajarnya tidak selalu serius-serius amat, hanya sekedar membaca, membolak-balik buku, mencatat dan lain-lain. Itu pun dengan catatan sedang mood dan tidak mengantuk he he he

Musuh terbesar dalam mempelajari sesuatu yang baru adalah diri sendiri. Saya tidak bisa, tidak akan mengerti, nggak mudeng, ini di luar bidang saya, merupakan kata-kata yang biasa diucapkan disaat menyerah dalam mempelajari sesuatu yang baru. Ini seperti seorang tentara yang sudah menyerah terlebih dahulu sebelum bertempur.
Bagaimana ya cara mengatasi sikap menyerah sebelum bertempur ?

Menurut Richard Branson hal yang harus ditanamkan di pikiran adalah KERJAKAN SAJA. Buat apa pusing-pusing kerjakan saja. Saya tidak akan pernah mengatakan saya tidak dapat mengerjakan ini karena saya tidak tahu caranya. Saya akan mencobanya terlebih dahulu. Saya tidak ingin membiarkan aturan-aturan konyol menghentikan saya. Saya akan menemukan cara yang halal untuk mengatakan rintangan yang menghalang.

Bagaimana jika tidak punya pengalaman sama sekali ?

Apabila anda ingin menerbangkan pesawat, pergilah ke lapangan terbang. Mungkin menjadi pelayan yang mengantarkan teh. Buka terus mata, perhatikan & belajar. Atau jika anda ingin menjadi penata rambut, melamar saja menjadi tukang sapu di tempat potong rambut itu sekaligus memperhatikan cara memotong rambut yang benar.

Konsep buka mata & memperhatikan ini juga dimiliki oleh Kakashi. Itu lho, salah satu guru Naruto. Kakashi memiliki kemampuan untuk memperhatikan dan meniru jurus lawan dengan seketika. Julukan lain kakashi adalah The Copycat Ninja.

Tapi bukan berarti kita harus selalu meniru dalam mempelajari sesuatu yang baru. Kita pasti selalu punya cara sendiri, meniru & memperhatikan hanyalah salah satu proses belajar ….

———-

KERJAKAN SAJA, salah satu prinsip dari 9 prinsip dari Richard Branson CEO Virgin Group. Prinsip yang lain adalah :

  • Bersenang-senanglah
  • Jadilah pemberani
  • Tantang diri sendiri
  • Berdiri di atas kaki sendiri
  • Nikmati setiap detikmu
  • Hargai teman dan keluarga
  • Bersikap hormat
  • Berusaha berbuat baik