Mengenang Prangko

Sabtu lalu, usai futsal saya menemani Mas Primus ke Kantor Pos yang berada di depan Masjid Agung Bandung. Saya lupa kapan terakhir mengirim surat via Kantor Pos. Saya juga lupa kapan terakhir mengirim paket via Kantor Pos. Sambil menunggu Mas Primus mengantri mengirim paket, saya melihat-lihat isi Kantor Pos. Di salah satu sudut tampak kerumunan orang yang mengelilingi meja, ada apa ya ?

Oh ternyata disudut itu tempat berkumpul para filateli atau pengkolektor prangko. Saya tertarik untuk melihat koleksi prangko yang ditawarkan, saat melihat-lihat itu saya ditanya oleh seorang Ibu :”Mas mau menjual koleksi prangkonya?” “Oh tidak Bu, saya hanya melihat-lihat, saya bukan kolektor tapi saya tertarik melihat gambar-gambar di prangko-prangko koleksi Ibu”, jawab saya. “Oh silahkan melihat-lihat dulu Mas, siapa tahu tertarik“, kata Ibu pengkolektor prangko itu.

Setelah beberapa kali melihat-lihat dan membolak-balik katalog, saya memutuskan untuk membeli beberapa prangko. Tidak tahu untuk apa nanti, saya hanya senang dengan karakter gambar di prangko-prangko yang saya beli ini. Berikut hasil scan-nya:

Prangko seri alat musik Indonesia yang diterbitkan tahun 1967. Sayang, tidak lengkap.

—————–

Prangko seri Pahlawan terbit tahun 1961. Juga tidak lengkap. Masih ingat dengan pahlawan-pahlawan ini ?

—————–

Prangko Kucing dari Jepang, saya lupa menanyakan tahun terbitnya. Unik & lucu bentuk prangko kucing ini.