“Mas, kita sudah di Cipularang mau ke Tasik”, begitu kira-kira bunyi sms dari adik saya Icha kemarin. Jarum jam dinding menunjuk pada angka 2 dini hari. Wah sebentar lagi sahur, Ibu dan adik-adik sudah berada di Cipularang menuju Tasikmalaya. Ibu dan adik-adik mendadak memutuskan berangkat dini hari karena takut terjebak macet di Nagrek. Untuk itu saya putuskan untuk mudik saat itu juga, tadinya baru mau bergabung dengan keluarga hari Minggu. Saya langsung membalas pesan Ica dan mengatakan agar Ibu mampir ke Bandung dulu, nanti dari Bandung akan saya gantikan menyetir menuju Tasikmalaya.
Kami memutuskan berkumpul di Tasikmalaya dulu, karena di Tasik sudah ada Bapak yang menunggu. Jadi tahun ini start mudiknya di Tasikmalaya, lagipula kami juga berencana menuju Purwokerto untuk ziarah ke salah satu makam leluhur kami. Untuk menuju ke Purwokerto tentu lebih dekat dari Tasikmalaya ya ? Dibanding kami harus berkumpul dulu di Bogor.
Tiba di Tasikmalaya
Perjalanan menuju Tasik tergolong lancar, meski mulai banyak kendaraan yang mudik tapi tidak ada macet sama sekali. Beberapa kali konvoi motor “mudik bareng” juga menemani dan melewati kami , lumayan untuk hiburan dalam perjalanan. Setelah melalui jalan Nagrek yang berkelok-kelok tajam, alhamdulillah kami tiba di Tasikmalaya sekitar pukul 10 pagi. Langsung menurunkan semua barang-barang, termasuk parsel dari kantor. Seperti biasa parsel lebaran ini selalu memberikan hiburan sendiri buat saya. Senang sekali melihat Fannie membuka bungkusan parsel dengan mata yang berbinar-binar karena melihat berbagai jajanan kesukaannya (terutama coklat tentunya), senang juga melihat adik-adik yang lain berebut he he he
Setelah istirahat sejenak, sore hari kami menuju Rumah Makan Mergosari yang terletak di Ciawi untuk berbuka puasa. Rumah makan sederhana ini terkenal dengan berbagai menu khas Sundanya. Pokoknya ramai sekali dengan pemudik yang ingin berbuka puasa juga.
MENUNGGU BEDUG : Faisal & Ica sedang menunggu bedug magrib di RM. Mergosari. BTW, itu nasi sebakul buat Faisal aja he he he, habis lho 😛
Usai buka puasa dan jalan-jalan keliling Kota Tasik, kami pulang dan bersiap-siap untuk istirahat. Sofa merah jambu tua selalu menjadi pilihan saya untuk tidur jika di Tasik, nyaman sekali. Saya tidur berdampingan dengan anggota Kerajaan Fannie.
The Kingdom of Fannie : Boneka-boneka Fannie selalu menguasai salah satu sofa 😛
pertamax…….
serius amit muka nya tuh…..
Alhamdulillah sudah di Tasik ya Mas Rayyan…
Beuh saya masih di Bandung neh, rencana Insya Allah Senin pagi berangkat ke kampung halaman.
Selamat Idul Fitri 1429H. Mohon maaf lahir dan batin
Saya sering sekali berkata kata yang tidak semuanya indah, kadang saya salah, mungkin riya, mungkin sedikit dusta … dan saya mohon untuk dimaafkan segala kesalahan saya yah 🙂
Minal aidin wal faidzin … maafkan saya lahir dan batin karena beginilah kewajiban kita sebagai hamba untuk meminta maaf dan memberi maaf.
Rindu [a.k.a -Ade-]
wa besok udah iedul fitri lho………
minal aidzin wal fa idzin……
mohon maaf lahir dan batin
lho…
boneka sapinya samaaa…
hehe
^o^
maaf lahir bathin ya..
🙂
Nanti kalau ke Purwokerto lagi lewat Ciamis (Cijeungjing KM.5), cobain rumah makan beTi ya. Rasa dan harga tidak kalah bersaing, malah ada nilai lebihnya. Mau tau apa itu, silakan mampir.
mampir nich dari jakarta selatan…
saya suka blog anda..
also visit jasa keamanan